Rabu, 08 Januari 2020

Perilaku Toleransi terhadap Keberagaman Suku, Agama, Ras, dan Antaranggota

Perilaku Toleransi terhadap Keberagaman Suku, Agama, Ras, dan Antaranggota
Supaya keberagaman bangsa Indonesia menjadi sebuah kekuatan, maka kita perlu membangun keberagaman bangsa Indonesia dengan dilandasi persatuan & kesatuan negara RI. Persatuan & kesatuan di sebuah negara yang beragam dapat diciptakan salah satunya dengan perilaku masyarakat yang menghormati keberagaman bangsa dalam wujud perilaku toleran terhadap keberagaman itu.
Perilaku Toleransi terhadap Keberagaman Suku Perilaku Toleransi terhadap Keberagaman Suku, Agama, Ras, dan Antaranggota

Sikap toleransi berarti menahan diri, bersikap sabar, memberi kesempatan orang berpendapat lain, & berhati lapang terhadap orang-orang yang meniliki pendapat berbeda. Toleransi sejati didasari sikap hormat terhadap martabat manusia, hati nurani, & keyakinan, serta keikhlasan sesama apa pun agama, suku, golongan, ideologi /pandangannya.

Persatuan & kesatuan di sebuah negara yang beragam dapat diciptakan, salah satunya dengan perilaku masyarakat yang menghormati keberagaman bangsa dalam wujud perilaku toleran terhadap keberagaman itu.

Sikap toleransi harus muncul dalam masyarakat yang beragam/plural. Oleh sebab itu, sangat perlu setiap individu mengaplikasikan toleransi terhadap individu lainnya sehingga bangsa Indonesia yang beragam suku, agama, ras & antargolongan dapat menjadi bangsa yang satu & utuh.

1. Perilaku Toleran terhadap Keberagaman Agama di Indonesia
Orang-orang Indonesia tentu menyakini salah satu agama / kepercayaan yang ada di Indonesia. Pemerintah Indonesia mengakui enam agama yang ada di Indonesia. Agama itu adalah Islam, Kristen, Katolik, Hindhu, Buddha, & Khonghucu.

Negara menjamin warga negaranya untuk menganut & mengamalkan ajaran agamanya masing-masing. Jaminan negara terhadap warga negara untuk memeluk & beribadah diatur dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 29 ayat (2) yang berbunyi, “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing & untuk beribadat menurut agamanya & kepercayaannya itu”.

Dalam kehidupan berbangsa, kita perlu menyadari sepenuhnya bahwa keberagaman dalam agama itu benar-benar terjadi. Agama tidak mengajarkan untuk memaksakan keyakinan kita kepada orang lain. Oleh sebab itu, bentuk perilaku kehidupan dalam keberagaman agama di antaranya diwujudkan dalam bentuk sebagai berikut;
  • Melaksanakan ajaran agama yang dianutnya dengan baik & benar
  • Tidak memaksa keyakinan agama yang dianutnya kepada orang lain
  • Menghormati agama yang diyakini orang lain
  • Toleransi terhadap pelaksanaan ibadah yang dianut pemeluk agama lain

Perilaku baik dalam kehidupan keberagaman itu harus kita laksanakan. Tidak hanya dilingkungan keluarga, tetapi juga di sekolah, masyarakat serta dalam kehidupan berbangsa & bernegara.


2. Perilaku Toleran terhadap Keberagaman Suku & Ras di Indonesia
Perbedaan suku & ras antara manusia yang satu dengan manusia yang lain hendaknya tidak menjadi kendala dalam membangun persatuan & kesatuan bangsa Indonesia ataupun dalam pergaulan dunia. jadi kita harus menghormati harkat & martabat manusia lainnya. Kita juga harus mengembangkan semangat persaudaraan dengan sesama manusia dengan menjunjung nilai-nilai kemanusian.

Perbedaan kita dengan orang lain tidak berarti bahwa orang lain lebih baik dari kita /kita lebih baik dari orang lain. Baik & buruknya penilaian orang lain kepada kita bukan karena warna kulit, rupa wajah, & bentuk tubuh melainkan karena baik & buruknya dalam berperilaku. Oleh sebab itu, sebaiknya kita berperilaku baik kepada semua orang tanpa memandang  berbagai perbedaan itu.


3. Perilaku Toleran terhadap keberagaman Sosial Budaya di Indonesia
Kehidupan sosial & keberagaman kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia tentu menjadi kekayaan bangsa Indonesia. Maka kita harus bersemangat untuk memelihara & menjaga kebudayaan bangsa Indonesia.

Bagis seorang pelajar/mahasiswa, perilaku & semangat kebangsaan dalam mempertahankan keberagaman budaya bangsa dapat dilaksanakan dengan cara;
  • Mempelajari & menguasai salah satu seni budaya sesuai dengan minat & kesenangannya
  • Mengetahui keanekaragaman budaya yang dimiliki bangsa Indonesia
  • Menyaring budaya asing yang masuk ke dalam bangsa Indonesia
  • Merasa bangga terhadap budaya bangsa sendiri.

Sikap toleransi yang perlu dikembangkan untuk mewujudkan persatuan dalam keanekaragaman antara lain sebagai berikut;
  • Tidak memandang rendah suku/budaya yang lain
  • Tidak menganggap suku & budayanya paling tinggi & paling baik
  • Lebih mengutamakan negara dari pada kepentingan daerah/suku masing-masing.
  • Menerima keragaman suku bangsa & budaya sebagai kekayaan bangsa yang tak ternilai harganya.

Sikap toleransi dalam masyarakat terhadap keragaman dapat dilaksanakan dalam berbagai lingkungan. Berikut ini uraiannya;
1. Lingkungan sekolah
Sama halnya dengan kehidupan keluarga, kehidupan sekolah pun dibutuhkan adanya toleransi baik antara kepala sekolah dengan guru, guru dengan guru, kepala sekolah dengan murid, guru dengan murid maupun murid dengan murid. Toleransi itu sangat dibutuhkan untuk terciptanya proses pembelajaran yang kondusif, sehingga tujuan dari pendidikan persekolahan dapat tercapai.

Contoh-contoh sikap toleransi dalam kehidupan sekolah antara lain;
  • Mematuhi tata tertib sekolah
  • Berkata yang sopan, tidak berbicara kotor/menyinggung perasaan orang lain
  • Saling menyayangi & menghormati sesama pelajar.

2. Lingkungan masyarakat
Perlu diketahui bahwa terjadinya peristiwa seperti tawuran antarpelajar, tawuran antarwarga, peristiwa/pertikaian antaragama & antaretnis dll. Peristiwa-peristiwa itu merupakan cerminan dari kurangnya toleransi dalam kehidupan bermasyarakat. 

Berikut ini, sikap toleransi dalam kehidupan masyarakat;
  • Tidak membeda-bedakan suku, ras maupun golongan
  • Adanya sikap saling menghormati & menghargai antara pemeluk agama

3. Lingkungan Berbangsa & Bernegara
Kehidupan berbangsa & bernegara pada hakikatnya merupakan kehidupan masyarakat bangsa. Di dalam terdapat kehidupan berbagai macam pemeluk agama & penganut kepercayaan yang berbeda-beda. Tetapi perbedaan-perbedaan kehidupan itu menjadi kemajemukan kehidupan sebagai suatu bangsa & negara Indonesia. Oleh sebab itu, kehidupan berbangsa & bernegara perlu tetap dipelihara agar tidak terjadi disintergrasi bangsa.

Toleransi dalam kehidupan berbangsa & bernegara antara lain;
  • Mengakui & menghargai HAM
  • Merasa senasib sepenanggungan
  • Menciptakan persatuan & kesatuan, rasa kebangsaan/nasionalisme.

Semua manusia pada dasarnya sama, yang membeda-bedakan terhadap sesama manusia karena warna kulit/bentuk fisik lainnya adalah sebuah kesalahan. Tuhan menciptakan manusia berbeda & beragam, perbedaan itu adalah anugerah yang harus disyukuri. Perbedaan kita dengan orang lain tidak berarti bahwa orang lain lebih baik dari kita/kita lebih baik dari orang lain. Baik & buruknya penilaian orang lain kepada kita bukan karena warna kulit, rupa wajah, & bentuk tubuh melainkan karena baik & buruknya dalam berperilaku. Oleh sebab itu, sebaiknya kita berperilaku baik kepada semua orang tanpa memandang berbagai perbedaan itu.

Demikianlah ulasan mengenai Perilaku Toleransi terhadap Keberagaman Suku, Agama, Ras, dan Antaranggota, yang pada kesempatan kali ini dapat dibahas dengan lancar. Semoga ulasan di atas bermanfaat, & untuk kurang lebihnya mohon maaf. Terima kasih telah menyempatkan diri untuk membaca maupun berkunjung.
*Rajinlah belajar demi Bangsa & Negara, serta jagalah kesehatanmu!!!
*Semoga anda sukses!!!